THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?

Senin, 14 September 2009

PAKU KEMARAHAN

Ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Sebuah sifat yang sangat sering terjadi dalam diri kita tentunya.Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong PAKU dan mengatakan pada anaknya untuk selalu memakukan sebuah PAKU di pagar kayu belakang rumah mereka setiap kali dia marah.

HARI PERTAMA anak itu telah mematok 48 PAKU ke pagar dan itu dia lakukan setiap kali dia marah pada hari itu.

HARI KE DUA anak itu mematok 45 PAKU ke pagar.

HARI KE SEPULUH anak itu mematok 15 PAKU ke pagar.

Hari demi hari dan secara bertahap jumlah patok PAKU itu jauh berkurang!Lambat laun anak tersebut menganalisa, memperhatikan dan sadar bahwa ternyata dia sedang belajar menahan amarahnya.Ternyata?LEBIH SULIT menahan amarah daripada mematok PAKU ke pagar!Tibalah harinya dimana sang anak merasa sama sekali dapat mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya.Dengan bahagianya sang anak memberitahukan hal tersebut kepada ayahnya. Sang Ayah tersenyum yang kemudian mengusulkan agar sang anak mencabut SATU PAKU untuk SETIAP KALI tidak marah!Sang anak dengan senang hati melakukan saran sang ayah. Hari-hari berlalu dan sang anak itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya.O ya?Kemudian sang ayah menuntun anaknya menuju pagar kayu belakang rumah mereka. Sang Ayah memperhatikan dan berguman,'hmmm...Kamu telah berhasil dengan baik anak ku tetapi lihatlah LUBANG-LUBANG yang ada di di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-kata mu meninggalkan BEKAS seperti lubang ini dan ini terjadi pada hati orang lain.''Kamu SUDAH dapat memakukan PAKU pada seseorang, lalu mencabut PAKU tersebut, tetapi kamu TIDAK PEDULI berapa kali kamu minta maaf kepada orang tersebut!LUKA itu akan TETAP ada sama seperti LUBANG ini tetapi kamu harus belajar dari PAKU ini!'(Unknown)

Senin, 03 Agustus 2009

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan seorang anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, dan tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel itu sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu.Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel.Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. "Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi.Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang."Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel."Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?""Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tetapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya."Ayo bermain-main lagi denganku," kata pohon apel."Aku sedih," kata anak lelaki itu."Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?""Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah"Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian."Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu.""Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu."Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat," kata pohon apel."Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu."Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.”"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu.""Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan.Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.Cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; berterima kasihlah atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.Success is not the key of happiness. Happiness is the key of success.

Senin, 01 Juni 2009

Pensil

Embrace Change...... : Pensil mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmuselalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kita selalu memegangprinsip-prinsip itu di dalam hidup ini." 5 kualitas dari sebuah pensil:"Kualitas ke-1, pensil mengingatkan kalau kita bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kita jangan pernah lupa kalau ada tanganyang selalu membimbing langkah kita dalam hidup ini. Kita menyebutnyatangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" ."Kualitas ke-2, dalam proses menulis, kadang beberapa kali harus berhenti danmenggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil. Rautan ini pastiakan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai,si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengankita, dalam hidup ini kita harus berani menerima penderitaan dankesusahan, karena merekalah yang akan membuat kita menjadi orang yanglebih baik". "Kualitas ke-3, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah.Oleh karena itu perbaikilah kesalahan kita dalam hidup ini.Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar"."Kualitas ke-4, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagianluarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebabitu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam diri kita"."Kualitas ke-5, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Sepertijuga kita, kita harus sadar kalau apapun yang kita perbuat dalam hidupini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalu berhati-hati dansadar terhadap semua tindakan".Tuhan memberkati :)

KISAH ARLOJI YANG HILANG

Ada seorang tukang kayu. Suatu saat ketika sedang bekerja, secara tak disengaja arlojinya terjatuh dan terbenam di antara tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu adalah sebuah hadiah dan telah dipakainya cukup lama. Ia amat mencintai arloji tersebut. Karenanya ia berusaha sedapat mungkin untuk menemukan kembali arlojinya. Sambil mengeluh mempersalahkan keteledoran diri sendiri si tukang kayu itu membongkar tumpukan serbuk yang tinggi itu. Teman-teman pekerja yang lain juga turut membantu mencarinya. Namun sia-sia saja. Arloji kesayangan itu tetap tak ditemukan. Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik arloji tersebut dengan semangat yang lesu meninggalkan bengkel kayu tersebut.
Saat itu seorang anak yang sejak tadi memperhatikan mereka mencari arloji itu, datang mendekati tumpukan serbuk kayu tersebut. Ia menjongkok dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah menemukan kembali arloji kesayangan si tukang kayu tersebut. Tentu si tukang kayu itu amat gembira. Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak orang telah membongkar tumpukan serbuk namun sia-sia. Tapi anak ini cuma seorang diri saja, dan berhasil menemukan arloji itu.
"Bagaimana caranya engkau mencari arloji ini ?", tanya si tukang kayu.
"Saya hanya duduk secara tenang di lantai. Dalam keheningan itu saya bisa mendengar bunyi tik-tak, tik-tak. Dengan itu saya tahu di mana arloji itu berada", jawab anak itu.
Keheningan adalah pekerjaan rumah yang paling sulit diselesaikan selama hidup. Sering secara tidak sadar kita terjerumus dalam seribu satu macam 'kesibukan dan kegaduhan'. Ada baiknya kita menenangkan diri kita terlebih dahulu sebelum mulai melangkah menghadapi setiap permasalahan. "Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin." (Pengkhotbah 4:6). " ~ Tarsis Sigho IV Taipei

CARA PANDANG TERHADAP BEBAN HIDUP

Bukan berat Beban yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita memikulbeban tersebut. Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Coveymengangkat segelasair dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kirasegelas air ini?" Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr."Ini bukanlah masalahberat absolutnya,tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika sayamemegangnya selama 1jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1hari penuh, mungkin andaharus memanggilkan ambulans untuk saya.Beratnya sebenarnya sama, tapisemakin lama sayamemegangnya, maka bebannya akan semakin berat." "Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akanmampu membawanyalagi. Beban itu akan meningkat beratnya." lanjut Covey. "Apa yangharus kita lakukan adalahmeletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".Kita harus meninggalkanbeban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampumembawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan bebanpekerjaan. Jangan bawapulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang adadipundak anda hari ini, cobatinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambillagi. Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!! Halterindah dan terbaikdi dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauhdi relung hati kita. Start the day with smile and have a good day........

Rabu, 13 Mei 2009

BUNGA CANTIK DALAM POT YANG RETAK

Rumah kami langsung berseberangan dengan pintu masuk RS John Hopkins di Baltimore. Kami tinggal dilantai dasar dan menyewakan kamar-kamar lantai atas pada para pasien yang ke klinik itu.
Suatu petang dimusim panas, ketika aku sedang menyiapkan makan malam, ada orang mengetuk pintu. Saat kubuka, yang kutatap ialah seorang pria dengan wajah yang benar buruk sekali rupanya. "Lho, dia ini juga hampir Cuma setinggi anakku yang berusia 8 tahun," pikirku ketika aku mengamati tubuh yang bungkuk dan sudah serba keriput ini. Tapi yang mengerikan ialah wajahnya, begitu miring besar sebelah akibat bengkak, merah dan seperti daging mentah., hiiiihh...!
Tapi suaranya begitu lembut menyenangkan ketika ia berkata, "Selamat malam. Saya ini kemari untuk melihat apakah anda punya kamar hanya buat semalam saja. Saya datang berobat dan tiba dari pantai Timur, dan ternyata tidak ada bis lagi sampai esok pagi." Ia bilang sudah mencoba mencari kamar sejak tadi siang tanpa hasil, tidak ada seorangpun tampaknya yang punya kamar.
"Aku rasa mungkin karena wajahku .. Saya tahu kelihatannya memang mengerikan, tapi dokterku bilang dengan beberapa kali pengobatan lagi..."
Untuk sesaat aku mulai ragu2, tapi kemudian kata2 selanjutnya menenteramkan dan meyakinkanku: "Oh aku bisa kok tidur dikursi goyang diluar sini, di veranda samping ini. Toh bis ku esok pagi2 juga sudah berangkat."Aku katakan kepadanya bahwa kami akan mencarikan ranjang buat dia, untuk beristirahat di beranda.
Aku masuk kedalam menyelesaikan makan malam. Setelah rampung, aku mengundang pria tua itu, kalau2 ia mau ikut makan. "Wah, terima kasih, tapi saya sudah bawa cukup banyak makanan." Dan ia menunjukkan sebuah kantung kertas coklat. Selesai dengan mencuci piring2, aku keluar mengobrol dengannya beberapa menit. Tak butuh waktu lama untuk melihat bahwa orang tua ini memiliki sebuah hati yang terlampau besar untuk dijejalkan ketubuhnya yang kecil ini.
Dia bercerita ia menangkap ikan untuk menunjang putrinya, kelima anak2nya, dan istrinya, yang tanpa daya telah lumpuh selamanya akibat luka di tulang punggung. Ia bercerita itu bukan dengan berkeluh kesah dan mengadu; malah sesungguhnya, setiap kalimat selalu didahului dengan ucapan syukur pada Allah untuk suatu berkat! Ia berterima kasih bahwa tidak ada rasa sakit yang menyertai penyakitnya, yang rupa2nya adalah semacam kanker kulit. Ia bersyukur pada Allah yang memberinya kekuatan untuk bisa terus maju dan bertahan.
Saatnya tidur, kami bukakan ranjang lipat kain berkemah untuknya dikamar anak2. Esoknya waktu aku bangun, seprei dan selimut sudah rapi terlipat dan pria tua itu sudah berada di veranda. Ia menolak makan pagi, tapi sesaat sebelum ia berangkat naik bis, ia berhenti sebentar, seakan meminta suatu bantuan besar, ia berkata, "Permisi, bolehkah aku datang dan tinggal disini lagi lain kali bila aku harus kembali berobat? Saya sungguh tidak akan merepotkan anda sedikitpun. Saya bisa kok tidur enak dikursi."Ia berhenti sejenak dan lalu menambahkan, "Anak2 anda membuatku begitu merasa kerasan seperti di rumah sendiri. Orang dewasa rasanya terganggu oleh rupa buruknya wajahku, tetapi anak2 tampaknya tidak terganggu." Aku katakan silahkan datang kembali setiap saat. Ketika ia datang lagi, ia tiba pagi2 jam tujuh lewat sedikit. Sebagai oleh2, ia bawakan seekor ikan besar dan satu liter kerang oyster terbesar yang pernah kulihat. Ia bilang, pagi sebelum berangkat, semuanya ia kuliti supaya tetap bagus dan segar. Aku tahu bisnya berangkat jam 4.00 pagi, entah jam berapa ia sudah harus bangun untuk mengerjakan semuanya ini bagi kami. Selama tahun2 ia datang dan tinggal bersama kami, tidak pernah sekalipun ia datang tanpa membawakan kami ikan atau kerang oyster atau sayur mayur dari kebunnya. Beberapa kali kami terima kiriman lewat pos, selalu lewat kilat khusus, ikan dan oyster terbungkus dalam sebuah kotak penuh daun bayam atau sejenis kol, setiap helai tercuci bersih. Mengetahui bahwa ia harus berjalan sekitar 5 km untuk mengirimkan semua itu, dan sadar betapa sedikit penghasilannya, kiriman2 dia menjadi makin bernilai...
Ketika aku menerima kiriman oleh2 itu, sering aku teringat kepada komentar tetangga kami pada hari ia pulang ketika pertama kali datang. "Ehhh, kau terima dia bermalam ya, orang yang luar biasa jelek menjijikkan mukanya itu? Tadi malam ia kutolak. Waduhh, celaka dehh.., kita kan bakal kehilangan langganan kalau nerima orang macam gitu!" Oh ya, memang boleh jadi kita kehilangan satu dua tamu. Tapi seandainya mereka sempat mengenalnya,mungkin penyakit mereka bakal jadi akan lebih mudah untuk dipikul. Aku tahu kami sekeluarga akan selalu bersyukur, sempat dan telah mengenalnya; dari dia kami belajar apa artinya menerima yang buruk tanpa mengeluh, dan yang baik dengan bersyukur kepada Allah.
Baru2 ini aku mengunjungi seorang teman yang punya rumah kaca. Ketika ia menunjukkan tanaman2 bunganya, kami sampai pada satu tanaman krisan [timum] yang paling cantik dari semuanya, lebat penuh tertutup bunga berwarna kuning emas. Tapi aku jadi heran sekali, melihat ia tertanam dalam sebuah ember tua, sudah penyok berkarat pula. Dalam hati aku berkata,"Kalau ini tanamanku, pastilah sudah akan kutanam didalam bejana terindah yang kumiliki."
Tapi temanku merubah cara pikirku. "Ahh, aku sedang kekurangan pot saat itu," ia coba terangkan, "dan tahu ini bakal cantik sekali, aku pikir tidak apalah sementara aku pakai ember loak ini. Toh cuma buat sebentar saja, sampai aku bisa menanamnya ditaman."
Ia pastilah ter-heran2 sendiri melihat aku tertawa begitu gembira, tapi aku membayangkan kejadian dan skenario seperti itu disurga. "Hah, yang ini luar biasa bagusnya," mungkin begitulah kata Allah saat Ia sampai pada jiwa nelayan tua baik hati itu." Ia pastilah tidak akan keberatan memulai dulu didalam badan kecil ini." Semua ini sudah lama terjadi, dulu dan kini, didalam taman Allah, betapa tinggi mestinya berdirinya jiwa manis baik ini.
"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati." (1 Samuel 16:7b)
Sahabat2 adalah istimewa sekali. Mereka membuatmu tersenyum dan mendorongmu jadi sukses. Mereka meminjamimu sebuah kuping dan berbagi suatu kata pujian. Tunjukkan kawan2mu betapa kau peduli.. Buatlah seseorang tersenyum hari ini.
"Your failure is not a reason for GOD to stop loving you"
GBU all

Minggu, 10 Mei 2009

Menginstal CiNtA kAsIH.............

Customer Service (CS): Ya, ada yang bisa saya bantu?
Pelanggan (P): Baik, setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstall cinta kasih. Bisakah anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?
CS: Ya, saya dapat membantu anda. Anda siap melakukannya?
P: Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap untuk menginstallnya sekarang.Apa yang harus saya lakukan dahulu?
CS: Langkah pertama adalah membuka HATI anda. Tahukan anda di mana HATI anda?
P: Ya, tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstallnya sementara program-program tersebut aktif?
CS: Program apa saja yang sedang aktif?
P: Sebentar, saya lihat dulu, Program yang sedang aktif adalah...SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE, DENDAM.EXE dan BENCI.COM.CS: Tidak apa-apa. CINTA-KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari system operasi Anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memori anda, tetapi tidak lama karena akan tertimpa program lain. CINTA-KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebutPERCAYADIRI.EXE. Tetapi anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. Program tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstall secara sempurna. Dapatkah anda mematikannya?
P: Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah anda memandu saya?
CS: Dengan senang hati. Gunakan Start menu dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE. Aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.
P: OK, sudah. CINTA-KASIH mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?
CS: Ya, anda akan menerima pesan bahwa CINTA-KASIH akan terus diinstall kembali dalam HATI anda. Apakah anda melihat pesan tersebut?
P: Ya. Apakah sudah selesai terinstall?
CS: Ya, tapi ingat bahwa anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu mulai menghubungkan HATI yang lain agar untuk mengupgradenya.
P: Oops. Saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan?
CS: Apa pesannya?
P: "ERROR 412 - PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT". apa artinya?
CS: Jangan kuatir, itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah non-teknis ini berarti anda harus men-"CINTA-KASIH"-i mesin anda sendiri sebelum men-"CINTA-KASIH"-i orang lain.
P: Lalu apa yang harus saya lakukan?
CS: Dapatkan anda klik pulldown direktori yang disebut "PASRAH"?
P: Ya, sudah.
CS: Bagus. Pilih file-file berikut dan salin ke direktori "MYHEART" MEMAAFKAN-DIRI-SENDIRI.DOC, dan MENYADARI-KEKURANGAN.TXT. Sistem akan menimpa file-file konflik dan mulai memperbaiki program-programyang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program-program yang salah tidak muncul kembali.
P: Sudah. Hei! HATI saya terisi file-file baru. SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dicopy ke HATI. Apakah ini wajar?
CS: Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk mendownloadnya.Jadi CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu lagi hal yang penting.
P: Apa?
CS: CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang anda temui. Mereka akan share ke orang lain dan seterusnya sampai anda akan menerimanya kembali.
P: Ya dan hei...terima kasih atas bantuannya!!!

Dispenser Girl

Beberapa tahun lalu, ketika saya sedang putus asa mencari pacar, maksudnya mencari istri, saya membaca sebuah kisah tentang Abraham yang mengutus pembantunya pergi untuk mencarikan anaknya seorang istri. Pembantu Abraham pergi ke sebuah sumur, tempat wanita-wanita setempat biasa mengambil air setiap hari. Disana dia mulai berdoa. Dalam doanya dia meminta agar bertemu dengan seorang wanita yang mau memberi dia dan unta-untanyanya minum. Jika ada, maka pastilah ia wanita yang tepat. Belum selesai doanya, datanglah Ribka, menawarkan air untuknya. Benar-benar wanita sempurna yang memenuhi kategori dalam doanya,. Maka jadilah Ribka sebagai istri Ishak, anak Abraham. Kisah itu membuat saya berpikir selama beberapa waktu, mungkin tidak ya, kisah itu terjadi dalam hidup saya.Saya mulai tertawa sendiri. Aneh sekali kalau kisah itu diterapkan dalam kehidupan modern seperti sekarang. Itu artinya saya harus pergi dulu ke pedesaan, dimana terdapat sumur yang masih dipakai warga sebagai sumber air. Tunggu dulu, bukan harus saya sendiri yang pergi. Menurut kisah itu, saya harus punya seorang pembantu. Pembantu? Gaji sebulan untuk diri sendiri saja pas-pasan. Kembali saya tertawa lagi. Ah, sudahlah!Malam itu saya pulang agak malam karena ada jadwal bermain tenis meja dengan beberapa rekan sekerja. Menuju pulang saya merasa sangat haus dan kemudian memutuskan untuk mampir ke dispenser kantor dekat pintu keluar, saat tiba-tiba seorang wanita mendahului saya dari belakang, membawa sebuah gelas. Di benak saya hanya ada satu hal "Wah, keduluan deh! Buruan mbak, haus banget nih!" Tiba-tiba wanita itu menoleh dan berkata "Kamu mau minum juga? Saya bantu ambil yaa..." Kemudian dia mulai mengambilkan saya air...Senyum dan kalimatnya seperti bom Hiroshima dan Nagasaki di telinga saya. Saya teringat tentang semua kisah Abraham yang saya baca. Di depan wanita itu saya bengong cukup lama. Terngiang semua doa-doa saya dalam mencari kekasih. Inikah wanita yang akan menjadi istri saya? Kira-kira dia suka saya atau tidak, ya? Inikah ibu dari anak-anak saya nanti?Seketika saya sadar dan berusaha kembali tenang, sambil tetap meyakinkan diri bahwa saya tidak bau badan dan nafas saya biasanya cukup segar. Aduh, saya bodoh sekali! Ini kan hanya pertemuan tidak sengaja selama beberapa detik, bisa-bisanya saya berpikir sejauh itu. Saya teguk air sebanyak mungkin dan menarik nafas panjang untuk menghilangkan tanda-tanda keanehan yang mungkin sejak tadi jelas terlihat olehnya.Cerita diatas terjadi 22 tahun lalu. Diperlukan 2 tahun penuh bunga, permen, kue, film, puisi romantis dan sebuah cincin untuk akhirnya meminta "wanita dispenser" tadi untuk menikahi saya. Tuhan telah menolong Abraham dan saya dengan cara yang kurang lebih sama.Jadi kalau anda seorang pria atau wanita yang sedang berjuang mencari istri atau suami, berdoalah, dan jangan lupa minum hari ini!

Sumber : by Bill Bracy


" Seringkali kita tidak tahu apa yang akan Tuhan perbuat dalam hidup kita, jadi belajarlah percaya dan berserah kepada Dia "

BaGiaN tuBuh yAnG PaLinG PeNTinG

Ibuku selalu bertanya padaku apa bagian tubuh yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia, jadi aku jawab, "Telinga, Bu." Jawabnya, "Bukan. Banyak orang yang tuli. Tapi, teruslah memikirkannya dan aku menanyakanmu lagi nanti." Beberapa tahun kemudian sebelum dia bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya, "Bu, penglihatan sangat penting bagi semua orang, jadi pastilah mata kita." Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta." Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, anakku." Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek. Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?" Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku. Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar "hidup". Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus belajar pelajaran yang sangat penting." Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air mata. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu." Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?" Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangin ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya." Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain.

Orang akan melupakan apa yang kamu katakan... Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan... Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti..

VISI KEHIDUPAN

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29 : 11)
Wanita,..hari-hari yang kita lalui saat ini semakin hari semakin berat, krisis dunia membuat semakin banyak orang miskin di dunia ini. Kebutuhan barang-barang pokok melambung tinggi, sedangkan pendapatan keluarga tidak dapat mengimbangi kenaikan harga barang-barang tersebut.
Percayakah Anda,… bahwa anda tidak sendirian dalam menghadapi gelombang kehidupan ini. Tuhan selalu menyertai Anda, dan satu hal yang anda harus ingat, bahwa Dia tidak akan membiarkan kita kekurangan dan jatuh tergeletak. Dia Yang Maha Kaya, Maha Kuasa, mampu menyediakan berkat. Dan mujizat akan terjadi pada hari-hari ini di dalam kehidupan orang-orang percaya.
Buatlah sebuah Visi dalam hidupmu, memiliki visi bukan berarti mengetahui hal-hal spesifik yang akan terjadi di masa depan. Visi adalah kesadaran akan ke mana arah yang harus Anda tuju dan memiliki pengharapan bahwa sesuatu yang baik sedang menanti di esok hari. Visi berati mengetahui bahwa Anda benar-benar memiliki tujuan hidup dan masa depan yang cerah.
Berdoalah minta petunjuk Tuhan dalam membuat Visi tersebut. Tuhan akan menuntunmu untuk mencapai rancangan damai sejahtera yang sudah Dia sediakan dan memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
IMANI VISI KEHIDUPANMU MAKA ANDA AKAN MELIHAT KUASANYA

Wortel, Telur dan Kopi

Sepotong wortel, sebutir telur, dan secangkir kopi. Engkau tidak akan memiliki pandangan yang sama lagi terhadap secangkir kopi setelah membaca artikel ini.
Seorang wanita muda menemui ibunya untuk menceritakan jalan hidup nya dan mengeluh bagaimana susah nya hidup nya. Dia tidak tau apakah dia sanggup menempuh jalan hidup nya atau dia hendak menyerah saja. Dia sudah capek menjalani nya. Sepertinya satu persoalnya terjawab, yang lain sudah menunggu.
Sang ibu membawa anak perempuannya ini ke dapur. Sang ibu mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas kompor dan di panaskan dengan api yang besar. Setelah ketiga nya mendidih, sang ibu manaruh beberapa buah wortel di panci pertama, beberapa butir telur di panci kedua, dan beberapa sendok kopi di panci ketiga. Lalu ia mendiamkan nya sampai mendidih tanpa berkata apa-apa.
Setelah 20 menit berlalu, sang ibu mematikan kompor itu dan meletakan wortel, telur, dan kopi di mangkok masing-masing. Lalu dia bertanya kepada anak ini, apa yang kamu liat?
"Wortel, telur, dan kopi", jawab sang anak.
Sang ibu membawa anaknya lebih dekat lagi untuk melihat kembali dengan seksama dan meminta anak ini untuk menjamah wortel tersebut. Sang anak sadar wortel itu berubah dari keras menjadi empuk. Kemudian sang ibu minta anak ini untuk mengambil telur dan memecahkan nya. Setelah mengupas kulitnya, sang anak melihat telur yang keras dan matang. Kemudian sang ibu meminta anak ini untuk merasakan kopi nya. Sang anak tersenyum setelah mencium aroma sedap kopi itu. Lalu ia bertanya kepada ibunya, "Apakah artinya semua nya ini, Bu?"
Sang ibu menjelaskan bahwa setiap obyek tersebut memiliki tantangan yang sama, yaitu: air mendidih. Tetapi setiap obyek memiliki reaksi yang berbeda.
Wortel yang tadinya keras dan kuat, setelah di rebus dengan air mendidih, menjadi lunak dan lemah.
Telur yang tadi nya sangat mudah pecah, kulit nya yang tipis melindungi isinya yang cair, setelah direbus dengan air mendidih, isinya yang tadi nya berair menjadi keras.
Bubuk kopi sangat unik. Setelah direbus dengan air mendidih, bubuk kopi itu yang merubah air tersebut. Bukan hanya merubah air yang merebus nya, tapi juga menghasilkan aroma yang sedap.
"Engkau mencerminkan obyek yang mana, anakku?". Ketika tantangan menghalang jalan hidupmu, bagaimana reaksi mu?
Kamu seperti wortel, telur atau bubuk kopi itu?
Pikirkanlah: apakah aku ini seperti wortel yang kelihatannya kuat, tetapi ketika menghadapi tantangan, aku menjadi lunak dan lemah?
Atau apakah aku ini memiliki hati yang lembut tetapi dapat berubah menjadi keras setiap kali mengalami panas nya susana? Apakah aku memiliki roh yang lembut, tetapi setelah mengalami kegagalan, kesulitan keuangan, penyakit, dan tantangan yang laen nya menjadi keras?
Atau seperti bubuk kopi kan aku ini? Bubuk kopi itulah yang merubah air yang sebenernya membawa tantangan baginya. Dan ketika air itu menjadi panas mendidih, bahkan melepaskan aroma sedap nya kopi tersebut. Kalo engkau seperti bubuk kopi itu, ketika engkau mengalami kejadian terburuk dalam hidup mu sekalipun, engkau menjadi lebih baik dan bahkan sanggup merubah situasi di sekitar mu.
Bagaimanakah anda menghadapi tantangan hidup? Apakah anda seperti wortel, telur, atau bubuk kopi?

*Alice Smith